Manfaat dan Bahaya Penggunaan Pupuk NPK

Pupuk NPK adalah pupuk kimia yang memiliki kandungan 3 unsur utama yaitu Nitrogen, Posfat dan Kalium dengan jumlah konsentrasi yang berbeda

 

Pupuk NPK

Dunia pertanian tidak akan pernah terlepas dengan kegiatan pemupukkan, pada proses budidaya tanaman kegiatan pemupukkan berguna untuk menambahkan unsur hara ke dalam tanaman agar tanaman mendapatkan asupan hara seimbang sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman tidak terganggu. Berbagai macam pupuk hadir dan digunakan oleh para petani, baik itu pupuk kimia maupun pupuk organik. Menurut survei yang dilakukan oleh katadata, pada tahun 2021 produksi pupuk kimia indonesia mencapai 12,2 juta ton. 

produksi pupuk 2021
Data produksi pupuk 2021, by katadata

Tingginya produksi pupuk dipicu karena tuntutan penggunaan, secara umum petani lebih suka mengunakan pupuk kimia dari pada pupuk organik, ini dikarenakan pupuk kimia lebih praktis dan cepat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman. Dari berbagai macam pupuk kimia yang ada, pupuk npk menjadi pupuk primadona karena sering digunakan baik pada tanaman hortikultura, pangan maupun perkebunan. 

Pupuk NPK adalah pupuk kimia yang memiliki kandungan 3 unsur utama yaitu Nitrogen, Posfat dan Kalium dengan jumlah konsentrasi yang berbeda. Ketiga unsur hara ini adalah unsur hara makro esensial yang memang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Berdasarkan data Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI), sepanjang 2018 konsumsi urea tumbuh 5% dari 5,97 juta ton pada 2017 menjadi 6,27 juta ton, sedangkan konsumsi NPK naik 7,88% dari 2,60 juta ton menjadi 2,80 juta ton. Kenaikan juga terlihat pada konsumsi pupuk jenis fosfat, ZA, dan pupuk organik.

Seberapa penting penggunaan Pupuk NPK .??

Pupuk NPK mengandung 3 unsur hara makro sekaligus dalam satu formula pupuk yang sangat berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Kandungan unsur hara N dapat membantu tanaman pada fase vegetatif untuk membentuk jaringan baru, meningkatkan kadar klorofil daun dan membantu proses fotosintesis, selain itu kandungan Kalium yang ada apada pupuk NPK membantu tanaman dalam memasuki fase generatif untuk menguatkan jaringan tanaman dan masih banyak lagi manfaatnya. Pupuk NPK sangat cocok baik dalam fase vegetatif maupun generatif, karena pupuk NPK merupakan pupuk kimia, maka penyediaan unsur hara bagai tanaman menjadi sangat cepat, berbeda dengan pupuk organik yang harus didekomposisi terlebih dahulu. Aplikasi pemupukkan NPK pun tergolong mudah karena bisa dilakukan dengan pengenceran maupun padatan granul yang bisa disebar atau dipendam.

Apa dampak penggunaan NPK secara berlebihan dan dalam jangka panjang.??

Pupuk kimia memiliki sifat residu atau sisa penyerapan oleh tanaman, jika pupuk tersebut diaplikasikan secara terus menerus maka akan meninggalkan residu yang dapat mendegradasi tanah atau menurunkan kualitas tanah. Tanah akan memadat dan kehilangan unsur hara karena minim mikroorganisme dan penyerapan air, sehingga tanah tidak layak untuk ditanami. Butuh jangka waktu yang panjang untuk memulihkan kondisi tanah. 

Apa dampak penggunaan pupuk NPK pada tanaman.??

Tidak bisa dipungkiri bahwa pupuk NPK menawarkan berbagai keuntungan bagi tanaman, namun apakah sobat tau jika penggunaan NPK dengan dosis yang berlebih justru tidak baik bagi tanaman dan merupakan salah satu penyebab tingginya serangan hama. Kenapa bisa terjadi.?? jika dilihat pupuk npk mengandung unsur nitrogen yang bermanfaat dalam membantu pertumbuhan tanaman, jika kandungan N berlebihan maka tanaman akan lunak dan memiliki warna yang sangat hijau, kondisi ini dapat menguntungkan organisme hama seperti belalang, selain itu tanaman yang lunak akan mudah diserang penyakit. Jika kandungan K yang berlebih, maka tanaman bisa kerdil karena penuaan jaringan sebelum waktunya.

Lantas bagaimana pemupukkan yang baik itu.??

Pemupukkan sejatinya merupakan kegiatan yang menguntungkan karena membantu tanaman menyediakan unsur hara baik makro maupun mikro, namun juga perlu diperhatikan proses pemupukkannya agar tidak menimbulkan efek negatif baik bagi lingkungan maupun tanaman itu sendiri. Maka selalu gunakanlah Metode 5T yaitu:

  1. Tepat jenis, yaitu pada saat pemupukkan haruslah tepat dalam menentukan jenis pupuk apa yang dibutuhkan oleh tanaman. Unsur Urea jika tanaman kekurangan unsur N, SP 36 jika tanaman kekurangan unsur P. Jika pupuk yang digunakan salah, tanaman yang kita pupuk tidak akan bagus.
  2. Tepat dosis, yaitu pada saat pemupukkan dosis yang diberikan harus tepat atau sesuai dengan kebutuhan tanaman. Tepat dosis disini dimaksudkan agar dosis yang kita berikan ke tanaman tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit jika pemberian pupuk sedikit tanaman masih kekurangan unsur yang dibutuhkan, terlalu banyak tentu tanaman akan over dosis dan bisa menjadi toksik.
  3. Tepat waktu, disini yaitu pada saat pemberian pupuk yang baik dan benar hendaknya disesuaikan kapan tanaman tersebut membutuhkan asupan lebih unsur hara atau pada waktu yang tepat. Hal ini agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.
  4.  Tepat formula/ bentuk, pupuk sesuai dengan kondisi tanah dan kebutuhan tanaman. Jika dalam bentuk butiran memerlukan waktu yang singkat untuk memupuknya.  Jika dalam bentuk tepung atau cair yang perlu disemprotkan memerlukan tenaga kerja lebih banyak.  Bentuk cair/tepung yang disemprotkan juga cocok untuk sawah yang sering banjir yang tidak memungkinkan untuk dipupuk butiran karena pupuk gampang hanyut dan tercuci keluar sawah.
  5. Tepat cara, yaitu pada saat pemupukkan cara kita harus benar. Cara pemberian pupuk yang salah akan membuat pupuk terbuang sia-sia atau pun tercuci oleh air dan terdenitrifikasi sehingga tidak dapat diserap atau ditangkap langsung oleh tanaman. Untuk itu cara pemupukkan harus benar dan tepat sasaran.

Baca Juga
© Pertanian Jaya. All rights reserved. Developed by Pertanian Jaya

Cookies Consent

This website uses cookies to offer you a better Browsing Experience. By using our website, You agree to the use of Cookies.

Learn More