Penggunaan Trap Barrier System Cara Ampuh untuk Mengendalikan Hama Tikus

Trap Barrier System adalah sistem perangkap atau bubu yang dikhususkan sebagai alternatif pengendalian hama tikus
Trap Barrier System

Berdasarkan data yang dikeluarkan  oleh kementerian pertanian tahun 2021, terdapat peningkatan serangan tikus dengan luas area sebesar 58,433 ha atau persentase peningkatan sebesar 0,37% dari jumlah serangan pada tahun 2020 yaitu sebesar 58,443 ha dengan rata-rata serangan selama kurang waktu 5 tahun adalah 54,266 ha. Serangan tikus pada area persawahan harus terus diwaspadai mengingat selama 13 Tahun dari 2008 sampai dengan 2020 terlihat bahwa puncak serangan tikus berada pada bulan Juni dan Juli.

Tikus merupakan salah satu jenis mammalia yang masuk kedalam kelas Rodentia atau pengerat, pada area persawahan tikus merupakan hewan yang dikategorikan sebagai hama dikarenakan serangan yang diakibatkan oleh tikus dapat menyebabkan puso pada tanaman padi. Puso merupakan istilah lain dari kegagalan panen dari komoditas yang dibudidayakan. 

Sebagai hewan pengerat, tikus memiliki serangan yang begitu cepat dengan pola serangan biasa di lakukan di tengah pertanaman. Deteksi dini dan kecepatan pengendalian menjadi faktor penentu keberhasilan menghadapi serangan tikus. 

Umumnya petani melakukan pengendalian secara gropyokan dan menggunakan rodentisida atau racun. Gropyokan merupakan pengendalian hama tikus dengan melakukan perburuan secara langsung, cara ini dinilai lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan Racun. Kenapa penggunaan racun dengan sistem umpan tidak efektif.?? Jawabanya karena tikus merupakan hewan yang memiliki insting terhadap ancaman dan bahaya. Tikus cenderung tikus mau memakan umpan apabila ada tikus lain yang telah mati atau karena umpan terkena tangan manusia secara langsung. 

Adakah pengendalian yang efektif.??

Mengacu dari pertanyaan tersebut maka jawabannya adalah ada, Sistem pengendalian yang dinilai Efektif adalah penggunaan Trap Barrier System atau sering dikenal dengan sistem perangkap pembatas. Pengendalian dengan menggunakan system TBS masih belum banyak dikenal oleh kalangan masyarakat, karena minimnya sosialisasi.

1. Pengertian TBS (Trap Barrier System)

Trap Barrier System adalah sistem perangkap atau bubu yang dikhususkan sebagai alternatif pengendalian hama tikus di area persawahan. Penggunaan TBS sangat dianjurkan pada daerah endemik tikus yaitu wilayah yang memiliki populasi tinggi di setiap musim. TBS memiliki beberapa jenis yaitu:

    1. TBS Tanam Awal (Early Trap Crop)

TBS tanam awal terdiri dari tanaman perangkap (Trap Crop) untuk menarik kedatangan tikus, pagar plastik untuk mengarahkan tikus agar masuk perangkap dan bubu perangkap untuk menampung tikus yang masuk. Ketiganya merupakan komponen dalam satu unit dengan tidak ada pemisahan dalam penggunaan di lapangan. Tanaman perangkap ditanam 3 minggu lebih awal dari tanaman utama. Perbedaan masa tanaman ini dimaksudkan agar ketika memasuki fase generatif atau fase buah, tanaman perangkap bisa memasuki fase tersebut lebih awal dari tanaman utama, sehingga tikus akan menginvansi tanaman perangkap.

TBS Tanam Awal (Early Trap Crop)
TBS tanam awal, foto by Agus W. (BBpadi, 2015)

Bentuk bubu TBS
Bentuk bubu TBS, foto by Agus W. (BBpadi, 2015)

    2. TBS Persemaian 

Persemaian difungsikan sebagai petak TBS dengan dilakukan pemasangan pagar pagar plastik keliling dan bubu perangkap. Setelah bibit dicabut, Bekas persemaian padi ditanami padi umur genjah, seperti varietas Dodokan agar memasuki fase generatif lebih cepat. Kombinasi dengan TBS tanam awal terbukti efektif menekan hama tikus.


TBS Persemaian
TBS Persemaian, foto by Agus W. (BBpadi, 2015)

    3. TBS Tanam Akhir (Late Trap Crop)

TBS Tanam akhir memiliki komponen yang sama dengan TBS tanam awal, akan tetap perangkap ditanam 3 minggu lebih lambat dari tanaman utama. Dan ketika petani sudah melakukan pemanenan, maka petak TBS menjadi satu-satunya petak yang masih tersisa sehingga akan diserbu oleh tikus dari segala arah. Tikus yang tertangkap pada akhir tanam akan mengurangi populasi tikus pada musim tanam berikutnya.


TBS Akhir Tanam
TBS Tanam Akhir, foto by Agus W. (BBpadi, 2015)

    4. TBS Perlindungan Penuh

TBS perlindungan penuh adalah pagar plastik yang dibendakan di sisi tepi area petak kemudian diletakkan bubu setiap 15 meter.


TBS Perlingan penuh
TBS Perlindungan Penuh, foto by Agus W. (BBpadi, 2015)

Aturan Pemasangan TBS 
  • Buatlah Parit dengan lebar 35-50cm mengelilingi calon petak TBS
  • Pancangkan bambu di setiap 1 meter parit, pasang tali antar bambu dan pasang plastik 
  • Plastik juga bisa menggunakan terpal
  • Pasang bubu perangkap dan pastikan menempel pagar plastik sehingga tikus tidak dapat menerobos
  • Buatlah gundukan tanah di depan corong bubu agar tikus tidak menemukan pintu masuk

2. Linear Trap Barrier System (LTBS)

LTBS adalah bentangan pagar plastik dengan tinggi 50-7cm dan panjang minimal 100m. Bubu dipasang di setiap 20m secara selang-seling agar mampu menangkap tikus dari arah habitat sawah. LTBS dirancang berdasarkan aktifitas gerak harian tikus yang selalu pergi pulang antar lokasi makan dan sarang.


Linear Trap Barrier System
LTBS, foto by Agus W. (BBpadi, 2015)

Perangkap yang telah dibuat baik TBS maupun LTBS harus terus dilakukan pemeriksaan jika ditemukan lubang pada pagar plastik maka harus dilakukan penambalan. Parit harus terus terisi air dan tidak ada gulma.


Baca Juga
© Pertanian Jaya. All rights reserved. Developed by Pertanian Jaya

Cookies Consent

This website uses cookies to offer you a better Browsing Experience. By using our website, You agree to the use of Cookies.

Learn More